Monday, December 11, 2017

CARA MEMBATALKAN FAKTUR PAJAK ( CV/PT, BADAN USAHA, KONSULTAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN, PROYEK PERENCANAAN, PROYEK PENGAWASAN)

Langsung saja pada intinya, cara membatalkan Faktur Pajak yang telah berstatus “approval sukses” adalah sebagai berikut :
1.  Buka aplikasi eFaktur, pada toolbars : Toolbars > Faktur > Pajak Keluaran > Administrasi Faktur > Klik.


Muncul sebuah kotak dialog dengan nama “Daftar Faktur Pajak Keluaran” seperti di bawah ini. Di daftar tersebut terdapat faktur yang pernah dibuat sebelumnya, maka silahkan pilih/klik faktur mana yang akan dibatalkan (warna biru).


2. Muncul sebuah kotak dialog bernama “Input Faktur” seperti di bawah ini. Silahkan periksa kembali isian faktur untuk memastikan bahwa faktur yang akan dibatalkan benar-benar salah dan akan dibatalkan. Periksa bagian “Dokumen Transaksi”, “Lawan Transaksi” dan “Detail Transaksi”.
Selanjutnya klik > Batalkan Faktur.


3. Setelah klik “Batalkan Faktur”, muncul sebuah kotak dialog bertuliskan : “Anda akan membatalkan Faktur Pajak Keluaran ini, dan akan langsung mengupdate data di Direktorat Jenderal Pajak. Yakin akan membatalkan faktur?”, klik > yes.

4. Muncul lagi kotak dialog “Administrative Sertificate” seperti dibawah ini.


Masukkan “Sertifikat User” atau biasa disebut “E Sertifikat” yang sebelumnya telah didownload lewat aplikasi online eNofa. Klik > Open > Pilih lokasi file sertifikat user yang telah didownload > Klik E Sertifikat > Simpan.

5.  Setelah simpan maka akan muncul sebuah kotak dialog lagi bernama “Passphrase Certificate”, passphrase adalah kode yang paling rahasia dalam pengurusan pajak perusahaan yang diberikan oleh kantor pajak ketika membuat e Sertifikat. Setelah memasukkan passphrase selanjutnya klik > Ok.


6.   Kalau berhasil makan muncul kotak dialog dengan keterangan : “Path sertifikat berhasil diupdate” lalu klik > Ok.


7.    Setelah itu, muncul kotak dialog dengan keterangan “Pembatalan faktur berhasil dilakukan” seperti di bawah ini :



8.    Selamat bekerja…!

Monday, December 4, 2017

Terlibat Purnama di Tangkai 12; pacta sunt servanda...!

Malam ini tampak teduh setelah hujan menyisakan bekas-bekas air dari petang tadi. Sisa awan sambil menghilang. Maka Purnama-lah yang kejora di langit malam ini di tangkai 12 (bulan desember) dan ranting 3 berganti 4 (pergantian tanggal masehi 3 ke 4) tepat hari minggu. Esok rutinitas kembali seperti semula dan seharusnya malam menjadi saat istirahat. Beberapa, yang masyarakat malam saat ini terpaksa tidak mengindahkan formalitas dan rutinitas, mereka mencari nafkah, layaknya bunyi-bunyi kodok di barangka, suara-suara yang perlahan bergema dan semakin kecil. Pada tengah malam seperti ini, beberapa bunyi yang setiap harinya tidak menyita pendengaran kadang mengaung ke ruang nonton dan menyelinap masuk ke kamar, detak jarum jam dan air menetes di kamar mandi, keduanya memaksa ditafsirkan. Suasana seperti ini, pada saat kecil dahulu menjadi momen yang paling mengerikan. Saat kini, suasana ini yang paling menenangkan.

Bersama Purnama, terlibat dalam perbincangan seluas langit malam. Antares dan beberapa benda langit bermagnitudo kecil, tak akan muncul kali ini dikuasai dominasi cahaya Purnama yang juga memaksa ditafsirkan. Tapi kami tidak membicarakan tentang cahaya dan seberapa lux kekuatannya yang mengklaim benda langit lain, saya rasa mereka lebih paham dengan keberadaan masing-masing. Bersama Purnama terlibat pembicaraan gunung-gunung tektonik dan beberapa gunung vulkanik yang aktif, flora dan fauna, piala dunia tahun depan yang telah ramai saat ini, konferensi meja bundar, rambo dan dollar yang perkasa, obat maag, lelaki canggih metropolitan, belalang itu bernama "boto-boto", kisah-kisah abad lalu, masyarakat teritorial dan masyarakat genealogis, bumi ini bulat atau datar dan lain sebagainya.

Tibalah kami pada pertentangan kecil, selanjutnya kami terlibat perdebatan panjang dan luas hanya karena perbedaan sudut pandang. Yang satu memandang dari bumi dan satunya memandang dari langit. Hal ini menimbulkan defenisi substansial pada tiap sudut pandang yang berbeda, tapi kami terpaut dalam perjanjian dan "pacta sunt servanda" (janji harus ditepati), janji itu ialah walau berbeda sudut pandang tapi silaturahmi tetap jalan, hehe. Maka kami tak perlu saling benci diluar perdebatan ini.

Lintasan Purnama telah berubah beberapa derajat, walau angin kadang tergesa-gesa melewati telinga dan leherku, membangunkan bulu roma disekitaran situ. Sambil menarik kesimpulan, saya pun pamit untuk beralih ke pekerjaan yang beberapa hari lagi deadline. Dan Purnama masih dengan mata yang berbinar mengintip dari jendela yang sengaja tak berkain. see you later bro...!